Empat Manfaat Dalam berinfak

Bagikan artikel ini:

Islam mendorong umatnya untuk menjadi kaya. Akan tetapi, untuk memperoleh kekayaan tersebut tentu saja harus mengikuti koridor yang sudah Allah Ta’ala tetapkan. Maka mencari nafkah haruslah dengan jalan yang halal. Lalu ketika seorang muslim sudah memperoleh kekayaan, hartanya yang banyak itu harus memiliki nilai di hadapan Allah Ta’ala.

Kelak pada hari kiamat, kaki setiap anak Adam tidak akan bergeser dari hadapan Allah Ta’ala hingga ditanya perihal lima hal: umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia lewatkan, harta kekayaanya dari mana ia peroleh dan kemana ia infakkan (belanjakan) dan apa yang ia lakukan dengan hartanya. (HR. At-Tirmidzi)

Islam tidak mencela kemiskinan. Sebab miskin adalah bagian dari qadha Allah. Ada orang-orang yang sudah bekerja keras siang dan malam, tapi hasil yang didapatkan bahkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Islam hanya mencela orang-orang yang malas dalam berusaha, yang tidak mau memaksimalkan potensi dirinya dalam mencari nafkah.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya yang mulia telah memberikan keteladanan kepada kita. Memiliki harta tidak lantas membuat beliau hidup berfoya-foya. Rasulullah hidup dengan sederhana. Tidur hanya beralaskan tikar, dan tidak pernah makan sampai kenyang. Harta yang beliau miliki digunakan untuk memberikan kemaslahatan kepada masyarakatnya.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Wahai Amru (bin al-Ash)! sebaik-baik harta adalah pada orang sholeh.” (HR. Ahmad).

Oleh karena itu, ketika Allah Ta’ala melebihkan kita dalam perkara harta, pergunakanlah untuk berinfak di jalan kebaikan.

Peran Penting Zakat, Infak dan Sedekah

Zakat, infak dan sedekah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu kesulitan masyarakat. Di tengah ancaman resesi tahun ini, disinyalir akan ada lebih banyak masyarakat dari kelas menengah yang mengalami penurunan kualitas ekonomi. Artinya, akan ada lebih banyak orang di Indonesia yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.

Kita tidak memungkiri adanya kesenjangan ekonomi yang cukup lebar di antara orang kaya dan orang miskin saat ini. Keberadaan zakat, infak dan sedekah menjadi salah satu praktik yang efektif dalam rangka mendistribusikan harta agar tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja. Lewat mekanisme ini, muslim yang lebih mampu (mukallaf al-asnaf) akan mengeluarkan hartanya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan (ashab al-ashnaf).

Dengan mengeluarkan infak berarti kita sedang ikut membantu mereka yang membutuhkan untuk terlepas dari kesulitannya. Tak hanya itu, keberadaan zakat, infak dan sedekah juga membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Bahkan untuk tujuan yang lebih tinggi, berinfak menjadi salah satu cara agar Allah meridhoi hidup kita.

Empat Manfaat Infak

Menurut syariat, infak artinya adalah kegiatan memberikan sebagian harta atau pendapatan atau penghasilan yang diperuntukkan untuk hal-hal yang diperintahkan sesuai dengan ajaran Islam. Infak juga memiliki makna sebagai harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau sebuah badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari pada manfaatnya. Dan mereka menanyakan kepadamu tentang apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah SWT menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan.” (QS. Al-Baqarah: 219)

(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 3)

Infak merupakan salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan di dalam Islam. Bahkan di dalam Al-quran, Allah Ta’ala menyebutkan kata infak hingga 73 kali. Ketika Allah menurunkan perintah untuk berinfak, Allah juga menjanjikan balasan atas siapa saja yang mau mengeluarkan hartanya untuk diinfakkan di jalan Allah.

Berikut ini empat manfaat dari berinfak:

1. Mendapatkan Balasan yang Lebih Baik di Akhira

Sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang bernama Abu Dahdaa dan istrinya Ummu Dahdaa pernah menginfakkan kebun kurma mereka yang berisi 600 pohon kurma. Lalu Rasulullah mengatakan, “Begitu banyak pohon kurma untuk Abu Dahdaa di surga. Akar dari tanaman tersebut adalah mutiara dan yaqut (sejenis batu mulia).” (disebutkan di dalam tafsir Alqur’an Al’Azhim, Ibnu Katsir).

2. Harta Tidak Akan Berkurang

Allah Ta’ala selalu memberi balasan yang adil. Setiap sen harta yang kita infakkan merupakan bentuk investasi yang tak akan pernah merugi. Allah akan ganti dengan jumlah yang lebih banyak dan lebih baik.

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS. Saba’: 39)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah menyemangati Bilal bin Rabbah radhiyallahu ‘anhu untuk berinfak dan tidak khawatir pada kemiskinan.

“Berinfaklah wahai Bilal! Janganlah takut hartamu itu berkurang karena ada Allah yang memiliki ‘Arsy (Yang Maha Mencukupi).” (HR. Al Bazzar dan Ath Thobroni di dalam Al Kabir).

3. Diberikan Kelapangan Rezeki

Sebuah persepsi yang salah ketika ada umat muslim yang berpendapat bahwa berinfak membuat hidup bertambah susah dan melarat. Sebab Allah Ta’ala berjanji akan mengganti infak yang dikeluarkan oleh hamba-Nya dengan kelapangan rezeki.

“Katakanlah (Muhammad), “sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.” Suatu apapun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba’: 39)

4. Harta Mendapat Keberkahan Allah

Mengeluarkan harta untuk berinfak membuat harta yang kita miliki senantiasa mendapat keberkahan dari Allah. Sementara menahannya membuat keberkahan hilang dari harta kita.

Infakkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan keberkahan rezeki tersebut. Janganlah menghalangi anugrah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah  akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Demikianlah manfaat berinfak bagi setiap muslim yang ikhlas mengeluarkannya karena Allah Ta’ala. Semoga Allah lipat gandakan pahala dengan balasan surga.

Bagikan artikel ini:

Baca Juga