Fungsi Infaq dan Shadaqah

Bagikan artikel ini:

Salah satu nikmat menjadi mukmin ialah kesempatan meraih pahala dan surga-Nya. Di antara sekian jalan menuju teraihnya pahala dan surga adalah mengeluarkan harta (dana) di jalan Allah subhanahu wa ta’ala. Baik bagi kaum yang membutuhkan, maupun untuk program (kegiatan) kemaslahatan umat. Kaum Muslimin mengenalnya dengan istilah infaq dan shadaqah.

Allah subhanahu wa ta’ala menyeru hamba-Nya untuk menginfaqkan sebagian hartanya. Dalam QS. Ali Imran: 92, “Tidak akan sekali-kali kamu memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfaqkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infaqkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya (infaq).”

Adapun terkait shadaqah, Allah subhanahu wa ta’ala telah menyebutkan, “Jika kamu menampakkan shadaqah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271).

Ketika Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan atau menganjurkan sesuatu pada hamba-Nya untuk dikerjakan, pastilah itu mengandung kebaikan serta keutamaan. Kenyataannya, pelaksanaan infaq dan shadaqah memberikan manfaat bagi umat. Kebaikan tak hanya bagi penerima keduanya, tapi juga pelakunya. Dari pahala berlipat ganda hingga terhapusnya dosa.

Pengertian Infaq

Dalam Bahasa Arab, kata infaq (al-infaq) seakar dan semakna dengan kata nafkah (al-nafaqah) dan al-mashruf. Kata-kata tersebut memiliki arti biaya (cost), belanja, dan terutama pengeluaran uang, atau uang yang dibelanjakan.

Dalam istilah sehari-hari, kata nafkah umum digunakan untuk pembiayaan hidup keluarga yang lazimnya dikeluarkan oleh suami atau ayah. Sementara kata infaq biasa digunakan untuk menyebut pengeluaran sisa-sisa uang belanja yang jumlahnya tidak seberapa (kecil). Atau juga digunakan untuk menyebut pembayaran suatu barang atau jasa yang harganya tergolong kecil, misalnya membayar untuk toilet umum atau jasa pijat urut.

Infaq berarti harta yang dibelanjakan, baik itu besar maupun kecil. Berinfaq dilakukan dengan harta benda berbentuk materi. Setiap orang bisa mengeluarkannya. Baik mereka yang berpenghasilan tinggi ataupun rendah. Infaq juga tidak harus diberikan kepada golongan tertentu (mustahik) seperti ketentuan zakat. Infaq boleh diberikan kepada siapa pun, misalnya orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau orang-orang yang sedang dalam perjalanan.

Dengan demikian, infaq adalah amal sosial yang dilakukan secara sukarela oleh seseorang dan diberikan kebebasan kepada mereka untuk menentukan jenis harta dan kadar harta yang ingin dikeluarkan. Jadi, sifat infaq lebih umum daripada zakat.

Pengertian Shadaqah

Adapun shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti “benar”. Maka, orang yang bershadaqah adalah orang yang benar imannya. Pengertian shadaqah sama dengan pengertian infaq. Perbedaannya adalah infaq hanya berkaitan dengan materiil. Sementara shadaqah memiliki arti yang lebih luas, menyangkut juga hal yang bersifat nonmateriil.

Shadaqah adalah pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin. Shadaqah bisa dilakukan pada setiap kesempatan dan tidak ditentukan baik jenis, jumlah, maupun waktunya—tidak seperti zakat.

Secara umum shadaqah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umat. Artinya, shadaqah bisa dilakukan dengan apa pun yang dimiliki, termasuk wajah yang ceria dan senyuman. Itu semua dapat bernilai sedekah seperti yang tersebut dalam hadis berikut. Dari Abi Dzar berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Senyumanmu di hadapan wajah saudaramu bernilai sedekah untukmu” (HR. Ibnu Hibban).

Fungsi Infaq dan Shadaqah dalam Masyarakat

Infaq dan shadaqah merupakan bentuk amal yang dikeluarkan di jalan Allah subhanahu wa ta’ala untuk kemaslahatan umat.  Namun terdapat perbedaan dalam pengertian dan aplikasinya. Meskipun demikian, keduanya memiliki fungsi yang sama dan sangat penting dalam masyarakat Islam. Berikut beberapa fungsi dari infaq dan shadaqah:

1. Membantu meringankan beban orang lain

Infaq dan shadaqah adalah pemberian harta atau dana untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, atau orang-orang yang terdampak bencana.

2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan

Dengan berinfaq dan shadaqah, seseorang semakin merasa dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala, karena keduanya sebagai wujud penunaian perintah Allah ta’ala. Pun bentuk pengorbanan dan keikhlasan dalam membantu sesama.

3. Menyucikan harta

Infaq dan shadaqah juga berfungsi untuk menyucikan harta yang dimiliki, karena sebagiannya disalurkan untuk kepentingan umat dan di jalan Allah subhanahu wa ta’ala.

4. Membangun infrastruktur sosial

Infaq dan shadaqah juga bisa digunakan untuk membangun fasilitas sosial, seperti sekolah, rumah sakit, atau tempat ibadah, yang bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

5. Menjaga hubungan sosial

Infaq dan shadaqah mempererat hubungan antarsesama umat manusia, karena memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dengan penuh kasih sayang dan empati.

6. Pembersih diri dan jiwa

Memberikan infaq dan shadaqah membantu membersihkan jiwa dari sifat kikir dan mementingkan diri sendiri, serta mengajarkan kerendahan hati dan kepedulian terhadap sesama.

7. Mendapatkan pahala yang berlipat

Infaq dan shadaqah menjadi amalan yang membawa pahala besar di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, bahkan bisa berlanjut meskipun orang yang memberi sudah meninggal dunia, seperti shadaqah jariyah.

8. Menanggulangi kemiskinan

Infaq dan shadaqah pun berfungsi mengurangi angka kemiskinan dan memberikan kesempatan bagi penerima untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

9. Menjauhkan dari malapetaka

Dalam ajaran Islam, infaq dan shadaqah dipercaya dapat menjadi pelindung bagi pemberinya dari musibah dan menambah keberkahan dalam hidup.

Secara keseluruhan, baik infaq maupun shadaqah memiliki fungsi yang sangat penting dalam menciptakan kesejahteraan umat, membangun solidaritas sosial, serta mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mengingat fungsi pentingnya dalam kehidupan umat Islam serta manfaat bagi sang pemberi, jangan segan untuk berinfaq dan shadaqah ya.

Bagikan artikel ini:

Baca Juga