Sungguh menakjubkan keberkahan setiap amal shalih yang diperintahkan dalam Islam. Sebagai agama sempurna yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Islam menjadi petunjuk hidup yang memuliakan manusia. Semua tercermin dalam syariat-Nya, baik berupa perintah, anjuran, maupun larangan. Salah satu amal yang disukai dalam Islam adalah bersedekah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Hadid ayat 18 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”
Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam bersabda bahwa sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.
Bersedekah ada yang ditentukan waktunya, seperti sedekah wajib yang disebut zakat. Ada pula sedekah thatawu’ atau sunnah. Sedekah yang sunnah ini tidak ditentukan kapan waktunya dan di mana tempatnya. Hanya saja, ada waktu-waktu utama. Jika seorang muslim menyengaja bersedekah di waktu-waktu tersebut, maka amalan sedekahnya menjadi lebih berat dan bernilai.
Waktu terbaik untuk Bersedekah
1. Bulan Ramadhan
Hadis Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Al-Baihaqi). Bulan Ramadhan sebagai syahrun mubarok, meniscayakan balasan kebaikan berlipatganda dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi setiap amal kebaikan yang dilakukan hamba-Nya di bulan tersebut.
2. Dalam kondisi sehat, kondisi ingin kaya raya, kondisi khawatir ekonomi terpuruk, dan sebelum ajal menjemput
Allah Subhanahu wa Ta;ala berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Munafiqun ayat 10, yang artinya, “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Ayat tersebut menjadi peringatan bagi kita, bahwa jangan sampai menyesal saat napas sudah terenggut hingga tak ada lagi kesempatan untuk meraih pahala yang bernilai dari sedekah.
Seorang pria mendatangi Rasulullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling afdhol?”
Maka beliau menjawab: “Kamu bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin dan kamu berangan-angan untuk menjadi hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan ingatlah (pada saat di ujung nyawa seperti itu), harta memang untuk si Fulan (yakni akan diwarisinya). “ (Shahih Muslim, no: 1713)
3. Hari Jumat
Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam, dikenal sebagai “sayyidul ayyam” atau penghulu segala hari. Pada hari itu, pahala setiap amalan baik, termasuk sedekah, dilipatgandakan. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat .…” (HR. Muslim).
Hari Jumat juga dikenal sebagai waktu mustajab. Sedekah bisa kita harapkan sebagai wasilah terkabulnya doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang jika seorang hamba muslim berdoa kepada Allah ketika itu, niscaya Allah akan mengabulkan doanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Sedekah di waktu Subuh
Beberapa ulama juga berpendapat bahwa waktu Subuh (setelah sholat Subuh) adalah waktu yang baik untuk bersedekah.
Terkait sedekah atau infak di waktu Subuh ini, tak banyak orang yang mengetahuinya. Waktu Subuh dikenal sebagai waktu mustajab untuk berdoa dan beramal shaleh. Setelah melaksanakan sholat Subuh, suasana pagi yang tenang dan hati yang khusyuk menjadi momen yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa pada waktu sahur dan Subuh, orang-orang yang senantiasa beristighfar dan beramal shaleh akan mendapatkan keberkahan. Oleh karena itu, infak yang diberikan pada waktu ini diyakini memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan waktu lainnya. Apalagi jika dilakukan di bulan Ramadhan.
Keutamaan Infak di Waktu Subuh
1. Didoakan Malaikat
Disebutkan dalam salah satu hadis yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, beliau berkata, “Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘Setiap awal pagi saat matahari terbit Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah. Malaikat yang satu berkata, Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.”
2. Pahala berlipat ganda
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS Al-Hadid: 18).
3. Ikhtiar untuk menghapus dosa
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api”. [HR. Tirmidzi]. Sedekah dapat menghapus dosa, dan lebih istimewa lagi jika dilakukan di bulan Ramadan.
4. Membuka pintu rezeki
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Cara Menyalurkan Infak Subuh
Melakukan infak subuh tidaklah sulit, apalagi di era digital seperti sekarang. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:
Pertama, Luruskan niat, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala
Kedua, Alokasikan Anggaran: Tentukan sejumlah dana khusus untuk infak subuh setiap hari atau setiap pekan selama Ramadhan. Siapakan sedekah berupa uang atau barang sebelum waktu Subuh tiba.
Ketiga, Segera bagikan sedekah seusai melaksanakan sholat Subuh.
Keempat, Tetapkan penerima yang tepat. Kita bisa memprioritaskan kaum dhuafa dari keluarga inti, kerabat, tetangga, masjid, atau lembaga sosial.
Kelima, Bersedekah di masjid. Infak Subuh juga dapat diberikan langsung melalui kotak amal di masjid setelah sholat Subuh.
Keenam, Sedekah online melalui berbagai platform digital atau website terpercaya, jika kita terkendala kesibukan atau ada uzur yang tak memungkinkan bersedekah secara langsung. Bisa berpesan ke platform atau website agar donasi itu untuk dibagikan saat Subuh.
Contoh Infak Subuh yang Dapat Dilakukan di Bulan Ramadhan
Bisa dengan membantu fakir miskin dengan menyediakan makanan siap santap atau membagikan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Membagikan makan sahur. Tidak semua orang dapat merasakan santapan sahur yang layak dan bergizi. Kita dapat membagikan makan sahur kepada tunawisma, anak yatim, dan kaum dhuafa lainnya.
Sedekah Subuh juga dapat berupa Al-Qur’an dan alat sholat. Banyak juga anak-anak di TPQ atau pondok pesantren yang kekurangan Alquran dan alat sholat, terlebih di wilayah 3 T.
Infak Subuh bisa pula dikontribusikan untuk kegiatan masjid, seperti memberi makan sahur orang yang beritikaf, buka puasa bersama, perbaikan masjid, atau menambah fasilitas masjid seperti karpet, dan lain-lain.
Demikianlah, dengan melihat banyaknya keutamaan infak subuh di bulan Ramadhan, tak berlebihan jika diungkapkan betapa mustajab waktu tersebut untuk bersedekah. Tak sekadar tradisi, tapi infak Subuh merupakan ibadah yang bernilai ruhiyah. Mulailah untuk rutin melakukan infak Subuh dan rasakan manfaatnya dalam hidup kita. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak amal kebaikan dan meraih keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin.